Apa itu HIV dan AIDS ?
HIV
(Human Immunodeficiency Virus)
Adalah virus penyebab AIDS yang melemahkan sistem kekebalan tubuh; banyak terdapat di dalam darah, cairan sperma dan cairan vagina.
AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Adalah kumpulan dari beberapa gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Tingkat penularan HIV pada Penasun (pengguna napza suntik) cukup tinggi. Di Indonesia diperkirakan 1 dari 2 orang Penasun sudah terinfeksi.
HIV Menular Melalui:
1. Pengguna jarum suntik tidak steril
Menggunakan jarum suntik tidak steril secara bergantian dapat menyebabkan seseorang terinfeksi HIV karena di dalam jarum tersebut sering kali terdapat sisa darah yang mengandung HIV. Banyak Penasun terinfeksi HIV dengan cara ini.
2. Perilaku seks berisiko
berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi HIV tanpa menggunakan kondom berisiko terinfeksi HIV.
3. Ibu kepada bayinya
Ibu hamil yanag terinfeksi HIV dapat menularkan virus kepada bayi saat kehamilan, melahirkan dan menyusui.
HIV Tidak Menular Melalui:
1. Bersalaman dan berpelukan dengan orang yang terinfeksi HIV.
2. Memakai fasilitas umum bersama, seperti toilet dan kolam renang.
3. Terpapar batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi HIV.
4. Berbagi makanan atau menggunakan peralatan makan bersama.
5. HIV tidak ditularkan melalui gigitan nyamuk.
HIV Bisa Dicegah!
1. Pakai jarum suntik steril pada setiap penyuntikan.
2. Pilih cara yang aman
- Berhenti pakai Napza
- Jika belum bisa berhenti, ikut terapi subtitusi atau pilih Bapza yang tidak
disuntikkan
- Bila harus menyuntik, selalu gunakan jarum suntik steril
- jika tidak ada jarum steril, sterilisasi jarum dengan cairan pemutih pakaian
(mengandung hypochlorite 5,25%)
3. Jalani terapi subtitusi opioid
- Terapi subtitusi bertujuan untuk mengalihkan penggunaan heroin/putaw
dengan zat lain yang efeknya hampir sama
- Terapi ini diberikan di bawah pengawasan dokter
- Terapi subtitusi diberikan dengan cara diminum (Methadone) atau diserap di
bawah lidah (Buprenorphine/Subutek)
4. Pakai kondom
Selalu menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks berisiko (berganti
pasangan atau dengan orang yang tidak diketahui status HIV-nya)
Penting Untuk Tahu Status HIV Kita
- penasun yang pernah melakukan perilaku berisiko perlu segera tahu status HIV-nya
supaya bisa melakukan pencegahan dan membuat perencanaan untuk masa depan
- HCT (HIV Counseling & Testing) yang sebelumnya dikenal dengan sebutan VCT
(Voluntary Counseling and Testing), adalah satu-satunya cara untuk mengetahui
status HIV kita
- HCT dapat dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan LSM yang menyediakan
layanan LCT.
Semoga info diatas berguna bagi orang yang terkena dan mencari informasi tentang HIV/AIDS...
Kamis, 21 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar