Senin, 27 September 2010

Electron Affinities of the Main-Group Elements*

The electron affinity is a measure of the energy change when an electron is added to a neutral atom to form a negative ion. For example, when a neutral chlorine atom in the gaseous form picks up an electron to form a Cl- ion, it releases an energy of 349 kJ/mol or 3.6 eV/atom. It is said to have an electron affinity of -349 kJ/mol and this large number indicates that it forms a stable negative ion. Small numbers indicate that a less stable negative ion is formed. Groups VIA and VIIA in the periodic table have the largest electron affinities.
* Alkali earth elements (Group IIA) and noble gases (Group VIIIA) do not form stable negative ions.
Electron Affinities in kJ/mole
Period IA IIIA IVA VA VIA VIIA
Period 1 H ... ... ... ... ...
-73 ... ... ... ... ...
Period 2 Li B C N O F
-60 -27 -122 0 -141 -328
Period 3 Na Al Si P S Cl
-53 -44 -134 -72 -200 -349
Period 4 K Ga Ge As Se Br
-48 -30 -120 -77 -195 -325
Period 5 Rb In Sn Sb Te I
-47 -30 -121 -101 -190 -295
Period 6 Cs Tl Pb Bi Po At
-45 -30 -110 -110 -180 -270
Electron Affinities in Electron Volts
1 kJ/mol = .010364 eV/atom
Period IA IIIA IVA VA VIA VIIA
Period 1 H ... ... ... ... ...
-0.76 ... ... ... ... ...
Period 2 Li B C N O F
-0.62 -0.28 -1.27 0 -1.43 -3.41
Period 3 Na Al Si P S Cl
-0.55 -0.46 -1.39 -0.75 -2.08 -3.62
Period 4 K Ga Ge As Se Br
-0.50 -0.31 -1.25 -0.80 -2.02 -3.37
Period 5 Rb In Sn Sb Te I
-0.49 -0.31 -1.26 -1.05 -1.97 -3.06
Period 6 Cs Tl Pb Bi Po At
-0.47 -0.31 -1.14 -1.14 -1.87 -2.80

Jumat, 24 September 2010

Pembuatan kecap

A. LANDASAN TEORI
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain Saccharomycescerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).
B. ALAT DAN BAHAN
1. Pengukus nasi (langseng) 1 buah
2. Panci atau baskom 1 buah
3. Tampah 1 buah
4. Cukil kayu 1 buah
5. Kipas 1 buah
6. Keler/daun pisang/plastik
7. Beras ketan hitam atau ketan putih
8. Ragi tape
C. PROSEDUR KERJA
1. Cuci bersih semua peraltan yang akan digunakan, lalu keringkan
2. Cuci bersih beras ketan yang akan digunakan

3. Rendamlah beras ketan tersebut selama 12 jam
4. Setelah direndam selama 12 jam, angkat beras ketan tersebut lalu bilas dengan air beberapa kali

5. Kukus beras ketan tersebut sampai matang

6. Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau baskom, dinginkan dengan cara mengipasinya
7. Setelah dingin campurkan ragi yang telah dihaluskan dan aduk sampai merata


8. Bungkus ketan yang tela dicampur ragi dengan daun pisang atau plastik, atau masukkan ke dalam keler (stoples)
9. Simpan selama 2-3 hari
catatan:
1. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras
2. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman
3. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut

Pembuatan kecap

Secara umum, kecap dapat dibuat atau diproduksi dalam usaha skala kecil atau menengah bahkan rumah tangga. Namun demikian masing masing industri kecap memiliki "bumbu rahasia" atau resep khusus sehingga rasa kecap yang dihasilkannya memiliki nilai lebih ("lebih enak") dibandingkan dengan yang lain.
Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian "tempe" ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah kedelai, garam, dan laru tempe. Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, digiling, dan direbus selama 60 menit, ditaburi laru tempe, dijemur 5 hari. Air perebus dicampur garam, dan biji tempe dimasukkan. Setelah fermentasi selesai, saluran di bagian dasar wadah dibuka, dan cairan yang keluar ditampung. Cairan ini disebut sebagai kecap nomor 1.
 
Copyright 2012 Bang Cermat. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates